Selasa, 20 September 2016

SEAMO - Mother

Sebuah lagu Rap Jepang ini, mengisahkan tentang perasaan seorang anak laki-laki yang pergi merantau kepada ibunya.

Yaaa...
Memang ketika kita berbicara tentang Ibu, tema ini rasanya tak akan ada habisnya...

Buat kamu yang masih punya Ibu, apapun dan bagaimanapun kondisinya, ia tetaplah ibumu.
Maka cintai dan rawatlah ia.
Sebab ia adalah kunci syurgamu...
_________________________

Hi Mother, haikei, genki ni shite'masu ka?
Saikin renraku shinakute gomen boku wa nantoka yatte'masu...

Chiisana karada ni chiisana te shiraga mo majiri maruku natte
Shikashi boku ni wa nani yori mo ookikute dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai dakara kodomo ni mo tsutaetai

Chikaku ni iru to iradatsu kuse ni tooku ni iru to sabishiku kanji
Anata wa sonna sonzai donna mondai mo mi wo kezutte kaiketsu suru
Soshite boku no shitte'ru dare yori mo ichiban gamandzuyoku tafu desu
Itsu mo massaki ni ki ni suru jibun janaku boku no karada de

Suiji sentaku souji ni ikuji amatta jikan sara ni shigoto shi
Ichiban hikui basho ni aru mono shika motomenakatta no anata yo
Atarimaesugi wakaranakatta hitori de kurashi hajimete wakatta
Anata no sugosa taihen sa sore wo omoeba kyou mo boku ganbareru sa

Chiisana karada ni chiisana te shiraga mo majiri maruku natte
Shikashi boku ni wa nani yori mo ookikute dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai dakara kodomo ni mo tsutaetai

"Ashita asa shichi ji ni okoshite" to itte anata jikan doori okoshite kurete
Shikashi rifujin na boku wa nebokenagara ni yuu kotoba wa "urusee!"
Konna kurikaeshi no ruutiin iya na kao hitotsu sezu ni
Anata mainichi okoshite kureta donna mezamashi yori atatakaku seikaku datta

Sore demo aru hi gakkou wo zuruyasumi "ikitakunai" to ii
Futon kara ichido mo denu boku mae ni kao wo ryoute de ooikakushi
Oogoe agete naita boku mo kanashikute naita
Sono toki boku wa "nante baka na koto wo shita n da" to jibun semeta

Chiisana karada ni chiisana te shiraga mo majiri maruku natte
Shikashi boku ni wa nani yori mo ookikute dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai kansha shite'masu My Mother

Kodomo ni sakidatareru hodo tsurai koto nante kono yo ni nai no dakara
Tatta ichibyou de mo anata yori nagaku ikiru koto sore dake wa mamoru sore dake wa

Anata no kodomo de yokatta anata ga boku no haha de yokatta
Itsu made mo kawaranai zutto zutto kawaranai
Boku wa anata no ikiutsushi dakara

Chiisana karada ni chiisana te shiraga mo majiri maruku natte
Shikashi boku ni wa nani yori mo ookikute dare yori mo tsuyokute
Sasaete kureta kono ai dakara kodomo ni mo tsutaetai

Zutto boku no haha de ite zutto genki de ite
Anata ni wa mada shigoto ga aru kara boku no oyakoukou uketoru shigoto ga
_________________________
Berikut ini terjemahannya ya...
-----------------------------------

Hai Mamah, salam hormat, bagaimana kabarmu?
Maafkan aku tidak menghubungimu belakangan ini, kabarku baik-baik saja.

Kau dengan tubuh kecil dan lengan-lengan kecilmu, rambutmu pun mulai beruban, tubuhmu mulai membungkuk
Namun bagiku, kau lebih besar dari apa pun, lebih kuat dari siapa pun
Karena cinta yang telah mendukungku selama ini, aku pun ingin menyampaikannya kepada anak-anakku

Meskipun ku merasa jengkel saat kau berada di dekatku, aku merasa kesepian saat kau jauh
Kau adalah sosok yang seperti itu, masalah seperti apa pun, kau menyelesaikannya dengan menanggung penderitannya sendiri
Dan kau pun lebih tangguh dan sabar daripada siapa pun yang kukenal
Setiap saat yang paling kau pedulikan bukan dirimu melainkan tubuhku

Memasak, mencuci, beres-beres, hingga merawatku, bahkan waktu lebih kau gunakan 'tuk bekerja
Hanya membutuhkan benda-benda yang berada di tempat terendah, itulah dirimu
Aku tak mengerti meskipun itu begitu jelas, hingga saat aku hidup sendiri barulah aku mengerti
Kehebatanmu, kesulitan yang kau alami, saat ku memikirkan hal itu, hari ini pun aku merasa aku bisa berusaha sebaik mungkin

Kau dengan tubuh kecil dan lengan-lengan kecilmu, rambutmu pun mulai beruban, tubuhmu mulai membungkuk
Namun bagiku, kau lebih besar dari apa pun, lebih kuat dari siapa pun
Karena cinta yang telah mendukungku selama ini, aku pun ingin menyampaikannya kepada anak-anakku

Aku berkata, "Bangunkanku pukul tujuh besok pagi," kau pun membangunkanku tepat waktu
Tetapi, diriku yang keterlaluan, sementara masih setengah tertidur, yang kukatakan adalah "berisik!"
Dengan rutinitas yang berulang seperti ini, tanpa pernah menunjukkan kelelahan
Kau membangunkanku setiap hari dengan hangat dan tepat waktu dibandingkan dengan alarm mana pun

Namun suatu hari, aku membolos sekolah dan mengatakan "aku tidak ingin pergi"
Kau menutup wajahmu dengan kedua tangan di depanku yang sekali pun tidak mau meninggalkan tempat tidurku
Lalu kau menangis dengan suara yang nyaring, aku pun menangis karena sedih
Saat itu aku menyalahkan diriku, "Betapa aku melakukan hal yang bodoh"

Kau dengan tubuh kecil dan lengan-lengan kecilmu, rambutmu pun mulai beruban, tubuhmu mulai membungkuk
Namun bagiku, kau lebih besar dari apa pun, lebih kuat dari siapa pun
Aku berterima kasih atas cinta yang telah mendukungku selama ini, Mamah ku

Di dunia ini, tidak ada hal yang lebih menyakitkan daripada kematian anak tercinta sebelum kematian kita sendiri
Oleh karena itu, aku berjanji untuk hidup lebih lama daripada dirimu meski hanya sedetik, aku berjanji

Aku bersyukur aku anakmu, aku bersyukur kaulah ibuku
Sampai kapan pun takkan berubah, tak akan takkan pernah berubah
Karena aku adalah potret hidupmu

Kau dengan tubuh kecil dan lengan-lengan kecilmu, rambutmu pun mulai beruban, tubuhmu mulai membungkuk
Namun bagiku, kau lebih besar dari apa pun, lebih kuat dari siapa pun
Karena cinta yang telah mendukungku selama ini, aku pun ingin menyampaikannya kepada anak-anakku

Tetaplah menjadi ibuku, tetaplah sehat selalu
Karena kau masih punya sesuatu 'tuk dilakukan, yaitu menerima bakti dan balas budi dariku...

Jumat, 06 Desember 2013

Desember Dalam Cinta

Senandung rindu penyair malam
Menuntun pada Desember penantian
Merajut asa dalam kepakan azzam
Meraih ridho' bersama ketsikohan

Bukan fatamorgana manis
Yang sekedar menanti harapan
Sebab Lauh Mahfuz t'lah terlukis
Tuk merangkai zaman peradaban

Tak perlu ditangisi
Tak patut disesali
Sebab Allah t'lah rodho'i
Untuk saling mencintai

Duhai Allah Tuhan ku
Hanya padamu ku bersimpuh
Memohon karuniamu
Menjadikanku Lelaki tangguh

Segera kan ku jemput
Apa yang Kau gariskan
Karena aku bukan pengecut
Karena aku adalah peradaban

Ku sambut Desember dengan Bismillah . . .

Oleh :
Muhammad Faizal Arianto